Profil Sanggar Akar Randu Alas




Sanggar Akar Randu Alas adalah salah satu sanggar seni tradisional yang berada di Desa Kalikoa Jln.Sabrang Indah Rt 01 Rw 04 Kec Kedawung Kab Cirebon. Sanggar ini di dirikan pada tanggal 5Desember 2009, kira kira sanggar ini sudah berdiri selama kurang lebih 10 tahun. Sanggar ini di dirikan oleh bapa Adi Kardila sekaligus pemimpin sanggar dari Akar Randu Alas. Asal usul nama sanggar Akar Randu Alas ini yaitu,  akar merupakan sumber penghidupan bagi pohon kemudian meliputi batang dan daun serta bunga maupun buahnya. Randu alas adalah sebuah pohon yang terkuat yang usianya bisa mencapai ribuan tahun, kemudian pohon randu alas ini bertahan pada dua musim ketika musim hujan itu daunnya lebat dan ketika musim kemarau tidak ada daunnya tapi tetap tumbuh. Jadi filosofinya, kita ini adalah sumber dari maju dan berkembangnya kelestarian budaya yang ada di Negri kita khusunya Indonesia. Sudah ada ratuasan murid yang belajar kesenian tradisional di sanggar Akar Randu Alas ini, tepatnya sebanyak 200 murid. Dari 200 murid ada yang hidup di dunia seni dan ada juga yang tidak tetapi mereka tau tentang seni. Kisaran umur 14 – 21 tahun yang belajar seni di sanggar Akar Randu Alas. Sudah beberapa prestasi yang di capai oleh sanggar Akar Randu Alas ini diantaranya pernah memenangkan juara tari topeng, menjuarai hadroh, juara pidato, dan sanggar Akar Randu Alas ini pernah memberikan penampilan terbaiknya di hadapan Ketua Umum PDIPERJUANGAN Ibu H.Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo. Para petinggi partai, dan orang orang besar lainnya. Kegiatan tersebut merupakan pengalaman berharga bagi para seniman dan seniwati sanggar Akar Randu Alas hal tersebut merupakan sejarah besar dalam perjalanan Sanggarnya sejak mulai dari berdiri pada 5 Desember 2009 silam. Dalam momen besar itu sanggar Akar Randu alas menampilakan seni sintren. Sanggar Akar Randu Alas mengajarkan beberapa kesenian tradisonal khusunya kesenian dari daerah Cirebon itu sendiri, diantaranya Tari Topeng, kuda lumping, teater, sastra, marawis, debus, gamelan, kolaborasi musik tradisonal dan modern. Taro topeng juga terbagi menjadi beberapa karakter diantaranya, karakter Panji, karakter Samba, karakter Rumyang, karakter Tumenggung, kemudian terakhir karakter kelana. Dari masing masing karakter memiliki arti tersendiri yaitu: Karakter Panji itu simbol dari siklus kehidupan manusia ketika baru lahir maka tari topeng panji ini tidak banyak melakukan gerakan karena simbol dari seorang bayi baru lahir yang masi suci. Karakter Samba itu simbol dari kehidupan anak anak remaja menjelang kedewasaan. Karakter Rumyang itu simbol dari kehidupan manusia dimana seorang manusia itu menetukan pilihan harus kemana ketika memilih hidup. Karakter Tumenggung itu sombil dari sebuah karakter orang orang yang ada di kerajaan atau keraton, itu simbol dari seorang panglima dari keraton. Karakter Kelana itu simbol dari nafsu antara murka manusia, jadi keserakahan, ke egoisan, ke munafikan, dan di simbolkan dalam suatu tarian yaitu tari topeng Kelana. Dari segi kostum pun bisa kita bedakan dari beberapa karakter tersebut yaitu, kostum tari paji itu putih putih, tari topeng samba itu kuning kuning, tari topeng rumyang itu hijau hijau, tari topeng tumenggung itu hitam hitam, dan tari topeng kelana merah merah. Dan topengnya pun dibedakan, tari topeng panji topengnya putih polos, tari topeng samba topengnya putih namun ada sedikit variasi, tari topeng rumyang topengnya agak sedikit berwarna merah muda, tari topeng tumenggung topengnya berwarna putih, dan tari topeng kelana topengnya merah. Ada beberapa macam gaya dari tari topeng khusunya daerah 4 Cirebon diantaranya, gaya losari, gaya palimanan, gaya slangit, gaya gegesik, gaya dramayu, dan kemudian gaya kalianyar. Yang menarikan tari topeng itu bebas bisa laki laki maupun perempuan, asalkan mereka bisa mengikuti karakter dari masing masing karakter dari topeng itu sendiri. Contohnya tari topeng kelana, tari kelana itu gagah kemudian lincah dan tegas nah itu yang menarikannya seorang perempuan tidak masalah tapi dia harus bisa membawakan karakter kelana itu. Kemudian contoh ke dua, taro topeng rumyang itu harusnya dibawakan oleh perempuan tapi apabila laki laki yang membawakannya tidak jadi masalah asal dia bisa menari dengan lemah lembut gemulay.
            Menurut pendiri dari sanggar Akar Randu Alas ini, kesenian tradisonal khusunya daerah Cirebon itu sangat penting di lestarikan karena ketika generasi muda tidak mau belajar lambat laun kesenian tradisonal ini akan punah jadi setidaknya dari sekarang ini lah generasi muda itu mulai belajar mengenal tentang budayanya sendiri sehingga nanti di kemudian hari budaya itu tidak akan punah tidak akan di klaim juga oleh negara lain.

Posting Komentar

0 Komentar