Jenis dan Gaya Tarian

Seni tari ini, memiliki beberapa jenis tarian, salah satunya yang cukup populer ialah tarian dengan lakon Kelana Kencana Wungu. Kesenian jenis ini merupakan salah satu rangkaian dari Tari Topeng gaya Parahyangan, tariannya sendiri bercerita tentang Prabu Minakjingga yang mengejar-ngejar Ratu Kencana Wungu karena tergila-tergila pada sang ratu.
Pada dasarnya setiap topeng memiliki karkter masing-masing yang mengilustrasikan watak manusia. Misalnya saja Kencana Wungu yang digambarkan denan topeng berwarna warna biru, mengilustrasikan karakter wanita yang lincah namun tetap anggun.
Lalu Minakjingga atau kerap juga disebut kelana, digambarkan dengan topeng yang berwarna merah mengilustrasikan karakter seseorang yang berangasan, tempramen dan kurang sabaran. Ini merupakan hasil karya Nugraha Soeradiredja.Selain gaya Parahyangan, masih ada beberapa gaya tarian sejenis. Berikut beberapa diantaranya.
Gaya Beber
Tarian ini merupakan salah satu tarian yang lahir dari desa Beber, Ligung, Majalengka – Jawa Barat, dan sudah lama ada bahkan sejak abad 17. Mulanya tari tersebut masuk ke desa Beber karena dibawa oleh seniman yang berasa dari Gegesik, Cirebon.
Tari Topeng gaya Beber ini terbagi menjadi beberapa babak tarian berdasarkan interpretasi mengenai sifat manusia, yaitu.
  • Topeng Panji, menggambarkan karakter yang halus nan lembut
  • Topeng Samba menggambarkan karakter jiwa yang tengah tumbuh
  • Topeng Temenggung, mengambarkan karakter jiwa yang telah dewasa
  • Topeng Jinggananom dan Temenggung, menggambarkan pertarungan antara jiwa dengan karakter baik dan jahat.
  • Topeng Klana,  menggambarkan karakter jiwa yang penuh hawa nafsu serta emosi
  • Topeng Rumyang, menggambarkan karakter jiwa telah melepaskan diri dari nafsu duniawi dan berubah menjadi manusia sempurna.
Gaya Brebes
Diceritakan dalam Babad Tanah Losari jika Tari Topeng gaya Brebes ini dikembangkan oleh Pangeran Angkawijaya, seorang pangeran dari Kesultanan Cirebon yang sedang menepi ke wilayah Losari. Dulunya seni ini dinamakan gaya Losari, namun karena terpengaruh tradisi lokal akhirnya sekarang lebih dikenal dengan Gaya Brebes.
Gaya Celeng
Sekanjutnya ada gaya Celeng yang termasuk salah satu gaya tarian dari tari Topeng yang awal penyebarannya berasal dari dusun Celeng, Loh Bener, kabupaten Indramayu- Jawa Barat.
Musik pengiring yang mengiringi pagelaran dengan gaya Celeng ini, ternyata memiliki beberapa kesamaan dengan alunan musik pengiring gaya Slangit dan Gegesik dan Slangit. Namun di beberapa bagian seperti gaya tabuhannya menggunakan Kembang Sungsang yang memiliki kekhasannya sendiri.
Gaya Cipunegara
Gaya Cipunegara, seperti namanya tari topeng dengan gaya ini banyak tersebar di kawasan kecamatan Pegaden sampai ke daerah bantaran sungai Cipunegara yang berbatasan dengan kabupaten Indramayu. Perkembangan tari topeng dengan gaya Cipunegara ini tak lepas dari peran masyarakat.
Seni Tari gaya ini juga dikenal dengan sebutan tari topeng Menor, karena para penarinya memiliki suara dan paras yang cantik. Selain itu tarian tersebut juga dikenal Tari Topeng Jati, karena pusat perkembangannya berada di desa Jati, Cipunegara, Subang.
Gaya Gegesik
Tarian Gaya Gegesik tersebar di sekitar Gegesik – Cirebon. Keunikan dari tari Topeng gaya Gegesik ini ialah karakteristik raut topengnya. Seperti topeng Panji misalnya, di gaya Gegesik ini topeng tersebut digambarkan dengan wajah putih dengan karakteristik wajah yang tenang, bermata sipit namun memiliki tatapan yang tajam, berhidung mancung dengan senyum simpul. Namun pada perkembangannya, seni tari gaya Gegesik ini pun turut berubah karena banyaknya pengaruh dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
Gaya Losari
Tari Topeng ini tersebar di kawasan kecamatan Losari, Cirebon serta di kecamatan Losari, Brebes. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Tengah, membuat gaya Losari dipengaruhi elemen budaya Jawa. Salah satu ciri khasnya, ada pada lantunan musik pengiring, gerakan serta busana penarinya.
Gaya Palimanan
Tarian ini dipopulerkan di wilayah kecamatan Palimanan, Cirebon. Tarian ini diringi dengan iringan tabuhan gamelan atau tetaluan dengan gaya yang khas, seperti Kembang Sungsang, Gaya-gaya, Malang Totog, Bendrong, Gonjing dan Kembang Kipas.
Gaya Pekandangan
Jenis tarian ini mengalami perkembangan yang pesat di desa Pekandangan-  kabupaten Indramayu. Gaya Pekandangan ini sendiri merupakan satu dari banyak gaya tari Topeng yang banyak berkembang di Indramayu. Pembagian babak dalam tarian gaya Pekandangan sendiri merupakan gambaran dari hawa nafsu manusia yakni, Panji, Samba (topeng putih), Samba (topeng merah), Patih dan Klana.Sesungguhnya masih ada banyak lagi gaya dan jenisnya. Seperti Gaya Tambi Gaya Sinar rancang, Gaya Kreyo, Gaya Slangit, Gaya Rancengan dan banyak lagi. Semuanya memiliki ciri khasnya masing-masing. Hal ini menjadi salah satu cara melestarikan budaya kesenian daerah yang patut diapresiasi.


Posting Komentar

0 Komentar